Pasca Keputusan Presiden yang Membolehkan Gas Elpiji Ukuran 3 Kilogram Diijual Eceran, Pasokan di Ogan Ilir Belum Normal 

OGANILIR, Begawan Indonesia – Pasca Presiden Prabowo menganulir kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang menetapkan penjualan tabung gas LPG 3 Kg per 1 Februari 2025 tidak dapat lagi dilakukan di tingkat pengecer , situasi kesediaan gas elpiji 3kilogran di kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan diketahui belum normal seperti sebelumnya.

Dahri, salah seorang pengecer gas elpiji ukuran 3kilogran di Kecamatan Indralaya mengatakan, pasokan gas ukuran 3kilogran belum normal seperti biasanya. Kalau biasanya ia mendapat pasokan 80-90 tabung per 3-4 kali seminggu, sejak kebijakan Menteri Bahlil di terapkan 1 Februari hingga hari ini ia hanya mendapat pasokan 40 tabung setiap pengiriman.

Kondisi ini tentu merugikan dirinya dan juga masyarakat yang membutuhkan gas elpiji ukuran 3 kilogram.

“Belum normal, masih sulit untuk mendapatkan pasokan seperti sebelumnya. Biasanya saya mendapat 80 sampai 90 tabung setiap pengiriman, sekarang paling banyak 40 tabung,’’ Katanya

Dahri sendiri punya masukan pada pemerintah terkait pengadaan gas Elpiji ukuran 3 kilogram. Yaitu disetiap kecamatan dibuka pangkalan supaya harga tidak terlalu jauh berbeda antara pangakalan dengan pengecer.

“Kalau jarak terlalu jauh antara pangkalan dan pengecer maka otomatis biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gas akan naik sebab ada biaya biaya ekstra untuk mencapai pangakalan yang kadang lokasinya di luar kecamatan tempat warga menetap,” ujarnya

Taskiah pengecer gas elpiji 3 kilogram di Kelurahan Indralaya Mulya mengakui hal yang sama. Biasanya ia mendapat 120 sampai 130 tabung yang dikirim 2 kali perminggu.

“Sejak ada aturan baru kemarin kiriman cuma 38 sekali kirim,” katanya

Taskiah menceritakan, saat awal awal aturan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dikeluarkan tokonya sempat didatangi oleh warga kabupaten lain yang cukup jauh untuk membeli gas elpiji 3 kilogram karena di daerahnya sulit didapat.

“Mereka datang dari Kabupaten Muara Enim, Prabumulih hingga Gelumbang untuk membeli gas elpiji 3 kilo gram karena menurut pengakuan mereka di daerahnya sulit didapat,” katanya

Senada, Husna pemilik toko di sisi komplek Perumahan Tanan Permata Indralaya juga mengalami penurunan jumlah pasokan.

“Biasanya 40 tabung, beberapa hari ini hanya 20 tabung pak,” katanya

Ketika ditanya apakah sudah diterapkan pembelian harus memperlihatkan KTP, Husna menjawab belum menerapkan dan masih melakukan penjualan seperti biasanya tanpa harus menunjukan KTP.

“Belum pak, masih kembali seperti biasa tanpa menunjukan KTP,” katanya

Ketiga pedagang eceran tersebut mengaku senang dengan keputusan presiden Prabowo yang membatalkan keputusan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia karena membuat mereka dapat menjual gas 3 kilogram kembali seperti biasa.

“Alhamdulillah, terimakasih kepada bapak presiden Prabowo,” kata mereka

Ketiganya berharap kebijakan ini tidak berubah lagi.

“Semoga bapak Presiden Prabowo tetap mempertahankan aturan tersebut dan tidak berubah seperti kemarin,” pungkasnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *